Pages

Selasa, 08 Mei 2012

Pernahkah Anda Berfikir Jika Anda Tua Nanti???

   Antri diantara para pensiunan untuk mengambilkan gaji Bapak adalah kegiatan rutin ku setiap bulan sekali. Ya, kira-kira sudah 2 tahun ini aku menjalani rutinitas tersebut. Aku sering berkenalan dengan bebrapa orang tua disana. Kebanyakan mereka bercerita tentang pekerjaan mereka jaman muda dulu. Serta menceritakan tentang anak dan cucu2 mereka. Aku senang dengan cerit2 mereka, lumayan lah isa menghiburku saat aku bosen menunggu antrian.
   Tetapi hari Jumat itu berbeda dengan hari-hari biasanya. Antrian sangat banyak dan panas matahari pun sangat menyengat pagi itu. Suasana mengeluh pun mulai terdengar dari para antrian yang kebnyakan memang sudah berusia lanjut. Kebetulan saat itu deretan antrianku berdekatan dengan seorang bapak yang sudah renta dan sakit- sakitan. hanya untuk sekedar bergeser dari tempat antrian saja begitu kesuliatan. Entah apa yang diderita bapak itu mungkin memang karena beliau sudah tua. Aku terus mengamati bapak tersebut, beliau pun terus batuk- batuk dan susah untuk bernafas.
   Suasana semakin tak karuan saat giliran bapak tersebut yang sampai untuk mengambil gaji nya. Didepan pegawai kantor pos bapak sangat kesulitan untuk berdiri. Dan bapak-bapak lain juga kasihan dan membantu beliau.
   Yang membuatku kaget juga aku kena marah dari salah satu antrian. Seorang bapak tiba-tiba menegurku, "Mbak, Apa kamu malu punya bapak seeprti itu??sampai hatinya kamu,Mbak membiarkan bapakmu seperti itu hanya diam saja. Sejenak aku terdiam. Dan lirih aku menjawab : "Beliau bukan bapak saya pak. Maaf saya mengambilkan gaji dengan surat kuasa.
   Dari peristiwa tadi banyak pertanyaan dan komentar negative. Mereka mempertanyakan apa Bapak tadi tidak punya anak, kuk tidak ada yang mengantar?? Kuk tega ya anak-anak nya membiarkan bapak nya seperti itu. Dan masih banyak lagi komentar dari banyak orang.
  Ya, Allah. Aku sungguh terkejut menyaksikan peristiwa saat itu. Setelah pulang dari kantor pos aku berfikir. Bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi??Seorang bapak yang sudah tua renta mengambil gaji pensiaunan nya dengan keadaan susah payah tanpa didampingi anak ataupun istri. Sebenarnya apa yang terjadi??Kenapa ada anak yang setega itu dengan Orangtua??banyak pertanyaan menumpuk di kapalaku.
  Pikiran ku juga tertuju pada Bapak yang menegurku tadi. Apa itu peringatan dari Allah??Kalau aku harus selalu bersyukur dengan keadaan dan apapun yang sudah diberikan oleh orangtuaku. Imajinasi ku melayang bagaimana kalau aku tua nanti??Ya, Allah..
  Ya, Allah, ijin kan aku berbakti kepada orangtuaku. Ijinkan lah aku membahagiakan mereka.

:'(

Semoga cerita ini bisa mengetuk nurani kita sebagai anak dan bisa menjadi peringatan kalau kita juga akan tua dan tak berdaya.

  

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar